Tanda HIV pada Anak yang Harus Diwaspadai Orang tua

Tanda HIV pada Anak yang Harus Diwaspadai Orang tua

Tanda HIV pada anak memang menjadi salah satu momok yang mengerikan. Lebih-lebih tandanya tidak terlihat serta terdeteksi, terutama di masa awal kehidupannya. Umumnya, keluarga yang mempunyai riwayat HIV, anaknya akan memperoleh pemeriksaan dini. 

Pemeriksaan dini ini dilakukan agar dapat mencegah penularan sekaligus mengobati sedini mungkin. Walaupun jarang menunjukkan gejala atau tanda dengan jelas, kita tetap bisa mengendalikannya dengan memperhatikan tandanya dengan baik. 

Sekilas Mengenal HIV pada Anak

Ketika HIV menjangkit orang dewasa, HIV akan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang matang. Sedangkan, HIV yang menyerang anak, akan melemahkan sistem kekebalan yang sedang berkembang. 

Akibatnya, anak-anak yang menderita HIV lebih besar risiko terkena infeksi bakteri dibanding dengan orang dewasa yang mengidap HIV. Bukan hanya itu, HIV pada anak juga tidak mengonsumsi obat lebih mungkin menderita herpes zoster, serta masalah paru-paru. 

Bahkan, anak yang menderita HIV serta tidak bisa bernapas merupakan sebuah keadaan darurat medis. Anak yang hidup dengan HIV juga sering menderita sariawan, dan akhirnya kurus karena kehilangan nafsu makan berkaitan dengan HIV maupun karena perawatan obat. 

Mereka juga dapat mengalami diare sehingga penambahan berat badan menjadi semakin sulit. inilah alasan mengapa anak yang hidup dengan HIV harus di dukung dengan nutrisi yang tepat. Anak-anak yang hidup dengan HIV juga mengalami masalah belajar serta berpikir. 

Tanda HIV pada Anak

Setelah mengenal HIV yang menyerang anak, hal berikutnya yang harus kamu ketahui adalah tanda dari penyakit ini. Berikut tanda penyakit HIV anak, antara lain:

  1. Berat badan tidak kunjung bertambah

Tanda pertama HIV yang menyerang anak adalah berat badan tidak kunjung bertambah. Idealnya, berat badan anak 1 tahun mencapai 3 kali berat badan ketika lahir. Tetapi, anak yang terserang HIV sangat kurus karena berat badannya tidak kunjung mengalami penambahan. 

  1. Terjadinya gangguan tumbuh kembang

Anak-anak yang terinfeksi HIV tetapi tidak segera diobati memiliki potensi mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang lambat. Hal tersebut bisa dilihat dari kondisi anak yang terlambat duduk, berjalan dan berdiri. 

Selain itu, perilaku anak juga cenderung diam, serta tidak seperti anak-anak yang berada di usianya. Ketika tumbuh lebih besar, anak yang mengidap HIV juga dapat mengalami lumpuh pada sebagian kakinya, bahkan sulit menjaga keseimbangan tubuh. 

  1. Mudah sakit

Anak yang mengidap HIV mengalami sistem kekebalan tubuh yang rendah. Orang tua harus waspada bila buah hatinya sering batuk, pilek, demam, diare, sakit perut, ruam pokok serta infeksi telinga yang berlangsung dengan lama. 

Walaupun sudah diobati, hal tersebut bisa menjadi tanda kelemahan sistem imunitas salah satu penyebabnya adalah HIV. 

  1. Mudah terkena infeksi

Tanda lain HIV pada anak adalah mudah terkena infeksi bakteri, jamur, virus serta parasit. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi pada orang dewasa atau anak yang menderita HIV juga disebut sebagai oportunistik.

Infeksi ini bisa seperti infeksi saluran cerna, saluran pernapasan, infeksi jamur yang berada di mulut, serta infeksi yang memicu kerusakan mata. 

Mendeteksi HIV pada Anak

Setiap anak yang mengidap HIV bisa saja mengalami gejala berbeda, atau mungkin bahkan tidak mengalami gejala. Bila muncul berbagai tanda HIV di atas, hal tersebut juga bukan berarti anak sudah pasti terkena HIV. 

Tanda ini dapat muncul karena daya tahan tubuh anak yang lemah, atau penyebab lain seperti gizi buruk serta efek samping dari pengobatan. tetapi, bila si kecil menunjukkan gejala HIV pada anak, serta kamu mempunyai riwayat tersebut, tidak ada salahnya menjalani pemeriksaan. 

Leave a Reply